Cerita dari negeri di balik awan
Tentang Herman dan istrinya bernama Farah
Suatu hari di tahun pertama pernikahan mereka Herman bepesan kepada Farah yang dengan tujuan untuk diingat dituliskannya pesan ini di selembar kertas. Kertas itu dibingkai dan ditempel di dinding kamar mereka. Isi pesan tersebut adalah sebagai berikut:
Farah jika suatu saat nanti aku berbuat salah tegurlah aku, sebagai laki laki aku akan dengan ksatria mengakui dan meminta maaf jika memang terbukti benar aku salah. Tapi jangan sekali kali kamu menuduhkan sebuah kesalahan yang tidak pernah kuperbuat, karena sampai mati aku akan memperjuangkan harga diriku dalam kebenaran sesuai fakta yang aku alami.
Dan jika suatu saat kamu ingin marah padaku tentang apapun, tolong lihat kembali wajahku dan tataplah dalam dalam sorot mataku. Silahkan marah sesukamu jika memang ada faktanya, jangan marah atas dasar kecurigaan semu, jagan marah berdsarkan bisikan orang atau makhluk apapun yang belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya, dan satu lagi yang juga penting "Jangan marah atas dasar kesalahan masa lalu, karena siapapun kita tidak akan mampu merubah masa lalu.
Jika ada hal yang menurutmu perlu diperbaiki atas apa yang sudah kita jalani selama ini, mari membuat komitmen untuk dilakukan saat ini dan di masa depan, karena menyesali masa lalu dan mengungkitnya terus menerus tidak akan membawa kebaikan, hanya akan menanamkan kebodohan permanen dalam alam bawah sadar.
Farah, jika kamu merasa menemukan fakta yang benar dan merasa perlu sekali untu kmarah tolong sebelum marah lihatlah jam dinding yang terus berdetak itu. Pesanku jangan marah pada 3 kondisi:
- Jangan marah saat pagi hari, disat aku sedang mengumpulkan energi posituf untuk berangkat bekerja mencari nafkah untuk kehidupan kita.
- Jangan marah saat aku baru pulang kerja dalam kondisi lelah setelah seharian berjuang dan beribadah mengejar rejeki untuk keluarga.
- Jangan pernah marah saat aku sedang mengendarai mobil, karena itu akan sangat mempengaruhi emosiku dan keselamatanku di jalan.
Pesan penutupku, jika suatu saat kamu marah dan aku diam berarti aku memang salah atau aku sedang ingin mengalah, tapi jika kamu marah dan aku merasa tidak terima berarti tandanya aku tidak salah. Di saat seperti itu berhentilah marah dan diamlah, jika tidak maka ledakan emosiku tidak akan terkontrol dan mungkin akan membahayakan hubungan kita. Peribahasa lama yang mungkin sesuai untuk situasi ini adalah, "semutpun akan mengigit jika terinjak". Jadi tolong fahami kondisi kondisi khusus seperti itu.
Ditahun kedua sampai ke tiga pernihakan mereka, Farah berniat membuang tulisan dalam bingkai tersebut tapi Herman melarangnya.
Farah : Untuk apa disimpan, ini tidak akan ada gunanya karena sampai saat ini kita bagahia dan aku tidak pernah marah marah kan?
Herman : Jangan di buang, biar saja menempel disini. Mungkin karena tidak pernah terjadi maka kamu akan lupa isi pesan itu.
Ditahun kedua sampai ke tiga pernihakan mereka, Farah berniat membuang tulisan dalam bingkai tersebut tapi Herman melarangnya.
Farah : Untuk apa disimpan, ini tidak akan ada gunanya karena sampai saat ini kita bagahia dan aku tidak pernah marah marah kan?
Herman : Jangan di buang, biar saja menempel disini. Mungkin karena tidak pernah terjadi maka kamu akan lupa isi pesan itu.