Total waktu tempuh untuk perjalanan dan transit di kota kota yang kami lalui adalah 7 hari.
Rute Berangkat:
- Bandar Lampung
- Kota Bumi
- Muara Enim
- Lahat
- Pagar Alam
- Lahat
- Lubuk Linggau
- Curup
- Bengkulu
- Ipuh
- Ipuh
- Bengkulu
- Manna
- Taman Nasional Bukit Barisan
- Kota Agung
- Pringsewu
- Bandar Lampung
Kembali sampai di Bandar Lampung Jumat, 15 Agustus 2014 jam 04:15
Kota Bandar Lampung adalah pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan
ini layak untuk ibu kota Provinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat
daya Pulau Sumatera ini memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan.
Letaknya di ujung Pulau Sumatera berdekatan dengan DKI Jakarta. Kota ini menjadi pertemuan antara lintas tengah dan
timur Sumatera. Kendaraan dari daerah lain di Pulau Sumatera harus melewati
Bandar Lampung bila menuju ke Pulau Jawa
Bandar Lampung menuju Kotabumi
Kotabumi adalah ibukota Kabupaten Lampung Utara. Jika naik Kereta Api dari Kota Bandar Lampung, Kotabumi dapat dicapai dalam waktu 2,5 jam. Sedangkan jika naik bis atau kendaraan pribadi, maka akan sampai di Kotabumi dalam waktu kurang lebih 2-3 jam. Pada tahun 2014 belum ada Tol, saat ini sudah ada tol, sehingga waktu tempuh dapat dipersingkat menjadi 2 jam saja.
Waktu tempuh dari Bandar Lampung menuju Kotabumi lebih singkat
Selamat datang di Kotabumi, sebuah kota yang terlalu membumi.
Kami sudah siapkan perbeklan utuk trip selama satu minggu
Perjalanan antar kota yang masih ramai melewati pusat kota Bandar Lampung kemudian menyurusi jalan lintas Sumatera melewati Bandar Jaya sampai ke pertigaan Terbanggi Besar dengan kecepatan sedang (dibawah 80 km/h). Kemudian belok kiri mengikuti jalur jalan lintas tengah menuju Kotabumi. Di jalur ini kondisi jalan lebar dan minim tikungan tajam, mobl bisa dipacu sampai kecepatan mendekati 100 km/h. Kecepatan lebih dari itu tidak disarankan, karena mobil yang kami gunakan bukan real SUV, tapi hanya mini SUV berbasis Avanza yang di rubah body dan ukuran bannya. Sampai di rest aea Bil Hotel tim kami berhenti di SPBU sambil membeli minum dan makanan ringan di mini market yang ada di situ.
Kotabumi menuju Muara Enim
Kabupaten Muara Enim adalah salah satu kabupaten di provinsi
Sumatera Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Muara Enim.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.300,50 km² dan populasi penduduk lebih
dari 550.000 jiwa. Secara geografis posisi Kabupaten Muara Enim terletak antara
4° sampai 6° Lintang Selatan dan 104° sampai 106° Bujur Timur. Kabupaten Muara
Enim merupakan daerah agraris dengan luas wilayah 7.300,50 km².
Sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan yang masih kental kearifan lokal
Di kanan kiri jalan terdapat rumah adat Sumatera Selatan (Rumah Limas)
Perkiraan jarak tempuh 254km dengan jalan kombinasi mulai dari jalan lintas tengah yang lebar mulus dan minum tikungan, jalan berliku di tengah padang rumpuh, jalan naik turun dan belokan di tengah hutan, jalan belubang dan rusak parah di kawasan pemukiman yang ramai, sampai jalan sempit di tengah hutan yang menuntut fokus dan skill mengemudi tingkat tinggi.
Muara Enim menuju Kota Lahat
Kota Lahat terletak di barat daya Palembang, Sumatra
Selatan. Dari Palembang, Kota Lahat ini berjarak lebih dari 210 kilometer. Kira
– kira, jika melalui perjalanan darat menggunakan mobil atau bis lama
perjalanannya bisa mencapai lima sampai tujuh jam perjalanan.
Kota Lahat sendiri secara administratif terletak di wilayah
Kabupaten Lahat. Berdasarkan koordinatnya, Kabupaten Lahat terletak di 3,25° –
4,5° LS, 102,37° – 103,45° BT. Sedangkan, jika ditinjau secara geografis, Kabupaten Lahat
berbatasan langsung dengan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musirawas di sisi
Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Pagar Alam di sisi Selatan,
Kabupaten Empat Lawang di sisi Barat dan Kabupaten Muara Enim di sisi Timur.
Bukti Selero atau banyak khalayak menyebutnya Bukti Jempol, di Kota Lahat, Sumatera Selatan
Sampai di Kota Lahat pas waktunya Lunch. Menurut saya yang paling menarik dari Sumatera adalah kulinernya. Cita rasa dan kekhasan bumbu masakannya benar benar pas dengan selera saya.
Rute Kota Lahat - Pagar Alam - Kota Lahat
Kota Pagar Alam adalah salah satu kota di provinsi Sumatera
Selatan yang dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2001, sebelumnya kota Pagar Alam termasuk kota administratif dalam lingkungan
Kabupaten Lahat. Kota ini memiliki luas sekitar 633,66 km² dengan jumlah
penduduk 126.181 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk sekitar 199 jiwa/km².
Meskipun Pagaralam tidak seramai Kota Lahat, tapi di sini sudah ada bandara
Foto ini mirip dengan pemandangan di jalan arah Kota Batu. Beginilah Pagar Alam, sebuah kota di kaki bukit. Jika di jawa hampir mirip dengan kota Batu, Magetan, atar Purwokerto.
Kami menempuh perjalanan Lahat - Pagar Alam - Lahat PP dalam sehari. Sampai Kota Lahat lagi sudah jam 20:45, lama juga keliling kota cari hotel. Bisa check ini sudah diatas jam 21:30, badan sudah capak akhirnya malas cari makan diluar, makanan di resto hotel jadi pelampiasan (Karena di tahun 2014 belum ada Go Food atau Grab Food).
Kota Lubuklinggau merupakan salah satu kota setingkat kabupaten yang letaknya paling barat dari wilayah Propinsi Sumatera Selatan. Luas wilayah daerah ini berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2001 adalah 401,50 Km2 atau 40.150 Ha dan berada pada ketinggian 129 meter di atas permukaan laut.
Masjid Agung As Salam Lubuklinggau - Sumatera Selatan
Minggu 10 Agustus 2014: Rute ini relatif aman, selain jaraknya tidak begitu jauh juga tidak melewati jalan yang aneh2 didukung cuaca cerah yang sangat membantu jarak pandang dan traksi maksimal. Rata2 kondisi jalan lebar dan minim tikungan tajam, jadi bisa pacu 80 - 100km/jam dengan tetap aman. Masuk Kota Lubuk Linggau sekitar jam 18:00, tapi anehnya jam segitu kondisi masih terang belum aa tanda2 akan datang malam. Lain dengan di Jawa, jam 17:30 sudah mulai remang2.
Rute Lubuk Linggau - Curup
Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu,
Indonesia. Curup merupakan kota terbesar ke-2 di provinsi Bengkulu. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air
Panas, Pematang Danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup, Tabarena dan
situs-situs prasejarah seperti Batu Panco.
Pasar yangg agak modern adalah Pasar Bang Mego. Sebelum
dibangun Pasar Bang Mego, pada tahun 1970-an dikenal dengan sebutan Pasar Bawah
juga disebut Pasar Los, untuk membedakan dengan pasar yang lain yaitu Pasar
Atas, yang terletak dekat Terminal angkutan serta Pasar Tengah yang telah ada
sejak sebelum Indonesia merdeka serta Pasarde (Pasar Serbo Ade).
Kota Bengkulu adalah ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota
ini merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera, setelah Kota
Padang. Sebelumnya kawasan ini berada dalam pengaruh kerajaan Inderapura dan
kesultanan Banten. Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda.
Kota ini juga menjadi tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun tahun 1939 -
1942 pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah
satu istrinya, Fatmawati. Kota Bengkulu memiliki luas wilayah sebesar 144,52
km²[2] dengan jumlah penduduk sebesar 351.298 jiwa yang terdiri atas 176.535
orang laki-laki dan 174.763 orang perempuan pada tahun 2015.
Bengkulu - Ipuh - Bengkulu
Ipuh adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mukomuko,
Bengkulu, Indonesia. Kecamatan ini semula bernama Mukomuko Selatan dan berubah
nama menjadi kecamatan Ipuh sesuai Perda Kabupaten Mukomuko No. 16/2008.
Rute Bengkulu - Manna
Kota
Manna adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu,
Indonesia. Kota Manna merupakan penghubung antara Bandara International Fahmawati Soekarno dengan lokasi Tanjung Setia Beach.
Rute Manna - Bandar Lampung
Perjalanan uji nyali: start jam 17:15 (Kamis, 14 08 14), finish jam 04:27 (Jumat, 15 08 14)
Menembus belantara hutan bukit barisan berpayung langit kelam dan udara dingin yang menyertai, sesekali terdengah deburan ombak laut samudera hindia yang menghantam tebing di bawah jalan yang kami lewati. Pemandangan indah tentang samudera, ombak, dan pemandangan alam yang menggoda hanya ada dalam hayalan. Karena sejauh mata memandang yang terlihat hanya gelap. Sorot lampu mobil seolah meredup dengan jarak pandang terbatas tertelan gelapnya malam yang seolah sangat panjang itu.
Berjuta cerita tentang ketakjuban kami akan alam dan makhluk liar penghuni hutan ciptaan Allah yang membuat nyali kami ciut. Rasa cemas, ragu, dan nyali yang pas pasan soelah menyertai sepanjang perjalanan dengan rute asing yang penuh kejadian tak terduga. Sepanjang rute hanya beberapa kami temui mobil pribadi, selebihnya hanya truck pengangkut barang yang berjalan lambat dan sesekali berhenti di tanjakan di ujung tikungan karena harus bergantian lewat dengan truk dari arah berlawanan karena jalan sempit.
PRIORITY 2014