Jumat, 27 Maret 2015

Explore de Swarnadwipa - Part 2

Sebuah Ekspedisi Lintas Sumatera menempuh jarak lebih dari 2.000 km
Total waktu tempuh untuk perjalanan dan transit di kota kota yang kami lalui adalah 7 hari.

Rute Berangkat:
  1. Bandar Lampung
  2. Kota Bumi
  3. Muara Enim
  4. Lahat
  5. Pagar Alam
  6. Lahat
  7. Lubuk Linggau
  8. Curup
  9. Bengkulu
  10. Ipuh
Rute Pulang
  1. Ipuh
  2. Bengkulu
  3. Manna
  4. Taman Nasional Bukit Barisan
  5. Kota Agung
  6. Pringsewu
  7. Bandar Lampung
Berangkat dari Bandar Lampung Jumat, 8 Agustus 2014 jam 08:30
Kembali sampai di Bandar Lampung Jumat, 15 Agustus 2014 jam 04:15




Kota Bandar Lampung adalah pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Provinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya Pulau Sumatera ini memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan. Letaknya di ujung Pulau Sumatera berdekatan dengan DKI Jakarta. Kota ini menjadi pertemuan antara lintas tengah dan timur Sumatera. Kendaraan dari daerah lain di Pulau Sumatera harus melewati Bandar Lampung bila menuju ke Pulau Jawa

Bandar Lampung menuju Kotabumi
Kotabumi adalah ibukota Kabupaten Lampung Utara. Jika naik Kereta Api dari Kota Bandar Lampung, Kotabumi dapat dicapai dalam waktu 2,5 jam. Sedangkan jika naik bis atau kendaraan pribadi, maka akan sampai di Kotabumi dalam waktu kurang lebih 2-3 jam. Pada tahun 2014 belum ada Tol, saat ini sudah ada tol, sehingga waktu tempuh dapat dipersingkat menjadi 2 jam saja.


Waktu tempuh dari Bandar Lampung menuju Kotabumi lebih singkat


Selamat datang di Kotabumi, sebuah kota yang terlalu membumi.

Kami sudah siapkan perbeklan utuk trip selama satu minggu


Perjalanan antar kota yang masih ramai melewati pusat kota Bandar Lampung kemudian menyurusi jalan lintas Sumatera melewati Bandar Jaya sampai ke pertigaan Terbanggi Besar dengan kecepatan sedang (dibawah 80 km/h). Kemudian belok kiri mengikuti jalur jalan lintas tengah menuju Kotabumi. Di jalur ini kondisi jalan lebar dan minim tikungan tajam, mobl bisa dipacu sampai kecepatan mendekati 100 km/h. Kecepatan lebih dari itu tidak disarankan, karena mobil yang kami gunakan bukan real SUV, tapi hanya mini SUV berbasis Avanza yang di rubah body dan ukuran bannya. Sampai di rest aea Bil Hotel tim kami berhenti di SPBU sambil membeli minum dan makanan ringan di mini market yang ada di situ.

Kotabumi menuju Muara Enim

Kabupaten Muara Enim adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Muara Enim. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.300,50 km² dan populasi penduduk lebih dari 550.000 jiwa. Secara geografis posisi Kabupaten Muara Enim terletak antara 4° sampai 6° Lintang Selatan dan 104° sampai 106° Bujur Timur. Kabupaten Muara Enim merupakan daerah agraris dengan luas wilayah 7.300,50 km².

Sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan yang masih kental kearifan lokal

Di kanan kiri jalan terdapat rumah adat Sumatera Selatan (Rumah Limas)


Perkiraan jarak tempuh 254km dengan jalan kombinasi mulai dari jalan lintas tengah yang lebar mulus dan minum tikungan, jalan berliku di tengah padang rumpuh, jalan naik turun dan belokan di tengah hutan, jalan belubang dan rusak parah di kawasan pemukiman yang ramai, sampai jalan sempit di tengah hutan yang menuntut fokus dan skill mengemudi tingkat tinggi.

Muara Enim menuju Kota Lahat
Kota Lahat terletak di barat daya Palembang, Sumatra Selatan. Dari Palembang, Kota Lahat ini berjarak lebih dari 210 kilometer. Kira – kira, jika melalui perjalanan darat menggunakan mobil atau bis lama perjalanannya bisa mencapai lima sampai tujuh jam perjalanan.
Kota Lahat sendiri secara administratif terletak di wilayah Kabupaten Lahat. Berdasarkan koordinatnya, Kabupaten Lahat terletak di 3,25° – 4,5° LS, 102,37° – 103,45° BT. Sedangkan, jika ditinjau secara geografis, Kabupaten Lahat berbatasan langsung dengan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musirawas di sisi Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Pagar Alam di sisi Selatan, Kabupaten Empat Lawang di sisi Barat dan Kabupaten Muara Enim di sisi Timur.

Bukti Selero atau banyak khalayak menyebutnya Bukti Jempol, di Kota Lahat, Sumatera Selatan


Karena rute ini jalannya landai dan minim tikungan tajam, saya duduk di row 2 biar lebih santai.

Sampai di Kota Lahat pas waktunya Lunch. Menurut saya yang paling menarik dari Sumatera adalah kulinernya. Cita rasa dan kekhasan bumbu masakannya benar benar pas dengan selera saya.

Rute Kota Lahat - Pagar Alam - Kota Lahat
Kota Pagar Alam adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Selatan yang dibentuk berdasarkan Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2001, sebelumnya kota Pagar Alam termasuk kota administratif dalam lingkungan Kabupaten Lahat. Kota ini memiliki luas sekitar 633,66 km² dengan jumlah penduduk 126.181 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk sekitar 199 jiwa/km².

Meskipun Pagaralam tidak seramai Kota Lahat, tapi di sini sudah ada bandara

Foto ini mirip dengan pemandangan di jalan arah Kota Batu. Beginilah Pagar Alam, sebuah kota di kaki bukit. Jika di jawa hampir mirip dengan kota Batu, Magetan, atar Purwokerto.

Kami menempuh perjalanan Lahat - Pagar Alam - Lahat PP dalam sehari. Sampai Kota Lahat lagi sudah jam 20:45, lama juga keliling kota cari hotel. Bisa check ini sudah diatas jam 21:30, badan sudah capak akhirnya malas cari makan diluar, makanan di resto hotel jadi pelampiasan (Karena di tahun 2014 belum ada Go Food atau Grab Food).

Kota Lahat menuju Lubuk Linggau
Kota Lubuklinggau merupakan salah satu kota setingkat kabupaten yang letaknya paling barat dari wilayah Propinsi Sumatera Selatan. Luas wilayah daerah ini berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2001 adalah 401,50 Km2 atau 40.150 Ha dan berada pada ketinggian 129 meter di atas permukaan laut.


Masjid Agung As Salam Lubuklinggau - Sumatera Selatan



Minggu 10 Agustus 2014: Rute ini relatif aman, selain jaraknya tidak begitu jauh juga tidak melewati jalan yang aneh2 didukung cuaca cerah yang sangat membantu jarak pandang dan traksi maksimal. Rata2 kondisi jalan lebar dan minim tikungan tajam, jadi bisa pacu 80 - 100km/jam dengan tetap aman. Masuk Kota Lubuk Linggau sekitar jam 18:00, tapi anehnya jam segitu kondisi masih terang belum aa tanda2 akan datang malam. Lain dengan di Jawa, jam 17:30 sudah mulai remang2.

Rute Lubuk Linggau - Curup
Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia. Curup merupakan kota terbesar ke-2 di provinsi Bengkulu. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air Panas, Pematang Danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup, Tabarena dan situs-situs prasejarah seperti Batu Panco.

Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu tempat tumbuhnya Rafflesia Arnoldi.

Pasar yangg agak modern adalah Pasar Bang Mego. Sebelum dibangun Pasar Bang Mego, pada tahun 1970-an dikenal dengan sebutan Pasar Bawah juga disebut Pasar Los, untuk membedakan dengan pasar yang lain yaitu Pasar Atas, yang terletak dekat Terminal angkutan serta Pasar Tengah yang telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka serta Pasarde (Pasar Serbo Ade). 


Curup - Bengkulu
Kota Bengkulu adalah ibu kota Provinsi Bengkulu, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di pantai barat Pulau Sumatera, setelah Kota Padang. Sebelumnya kawasan ini berada dalam pengaruh kerajaan Inderapura dan kesultanan Banten. Kemudian dikuasai Inggris sebelum diserahkan kepada Belanda. Kota ini juga menjadi tempat pengasingan Bung Karno dalam kurun tahun 1939 - 1942 pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi kota kelahiran salah satu istrinya, Fatmawati. Kota Bengkulu memiliki luas wilayah sebesar 144,52 km²[2] dengan jumlah penduduk sebesar 351.298 jiwa yang terdiri atas 176.535 orang laki-laki dan 174.763 orang perempuan pada tahun 2015.



Bengkulu - Ipuh - Bengkulu
Ipuh adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Indonesia. Kecamatan ini semula bernama Mukomuko Selatan dan berubah nama menjadi kecamatan Ipuh sesuai Perda Kabupaten Mukomuko No. 16/2008.


Edisi Kota Bengkulu


Rute Bengkulu - Manna
Kota Manna adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, Indonesia. Kota Manna merupakan penghubung antara Bandara International Fahmawati Soekarno dengan lokasi Tanjung Setia Beach.


Rute Manna - Bandar Lampung
Perjalanan uji nyali: start jam 17:15 (Kamis, 14 08 14), finish jam 04:27 (Jumat, 15 08 14)

Menembus belantara hutan bukit barisan berpayung langit kelam dan udara dingin yang menyertai, sesekali terdengah deburan ombak laut samudera hindia yang menghantam tebing di bawah jalan yang kami lewati. Pemandangan indah tentang samudera, ombak, dan pemandangan alam yang menggoda hanya ada dalam hayalan. Karena sejauh mata memandang yang terlihat hanya gelap. Sorot lampu mobil seolah meredup dengan jarak pandang terbatas tertelan gelapnya malam yang seolah sangat panjang itu.

Berjuta cerita tentang ketakjuban kami akan alam dan makhluk liar penghuni hutan ciptaan Allah yang membuat nyali kami ciut. Rasa cemas, ragu, dan nyali yang pas pasan soelah menyertai sepanjang perjalanan dengan rute asing yang penuh kejadian tak terduga. Sepanjang rute hanya beberapa kami temui mobil pribadi, selebihnya hanya truck pengangkut barang yang berjalan lambat dan sesekali berhenti di tanjakan di ujung tikungan karena harus bergantian lewat dengan truk dari arah berlawanan karena jalan sempit.


PRIORITY 2014

Hanya Bagian Kecil dari Proses Kehidupan

Motivasi untuk teman yang lagi mengalamai krisis PD menjelang sidang skripsi.

Manusia punya hati yang sangat peka, sangat mudah merasa kawatir, sedih, prasangka, ragu, takut, cemas, bingung, malu, pesimis, dan perasaan negetif lainnya.
Tapi di sisi lain di hati yang sama juga ada perasaan bagahia, yakin, berani, optimis, santai, rileks, dan perasaan positif lain yang mungkin masih terpendam.


Inti dari perasaan negatif adalah karena kita tidak yakin. Kepada siapa? Kepada diri sendiri dan tentunya kepada Allah.
Buntutnya kita akan menjadi tidak peraya. Kepada siapa? Ya kepada diri sendiri dan bisa jadi kepada .......

Nah, gawat kan?

So, berhenti tidak yakin kepada diri sendiri terlebih kepada Allah. Percayalah kepada Allah karena sebesar besar dan semenakutkan apapun yang namanya ujian skripsi itu bagimu tidak akan sebesar ujuan Allah yang bisa datang kapanpun.

- Ujian dari Allah tidak ada jadwal yang bisa kita ketahui.
- Ujian dari Allah tidak akan menunggu kita siap.
- Ujian dari Allah tidak kita ketahui kapan berakhirnya.

Sadarlah teman, bangun dari ketakutanmu yang berlebihan. Tidakkah engkau sekarang tahu bahwa ujian sekripsimu itu hanya sebagian kecil proses yang harus kamu lewati dan masih banyak proses proses berikutnya menungumu menuju masa depan yang indah.

Sayapun paham jika sesuatu yang baru pertama kalinya itu menimbulkan kecemasan yang kadang berlebihan. Tapi percayah, perasaan takut, dan cemas itu akan segera berakhir saat ujian skripsimu sudah dimulai.

Nanti kamu akan tertawa, karena ujian skripsi ternyata tidak seheboh prasangkamu.

Jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua.

Selamat menjalani proses
Selamat pagi
Semoga semua berjalan lancar.


PRIOrity™

Selasa, 24 Maret 2015

Explore de Swarnadwipa - Part 1

Topik khusus tentang Bengkulu dan catatan sejarahnya.

Saya meyakini, bahwa terkadang garis takdir bisa membawa seseorang kemanapun. Begitulah yang sedang saya alami saat itu. Sayapun tidak pernah bermimpi untuk bisa sampai di sebuah kecamatan kecil yang berada jauh dari tanah kelahiran saya ini.

Kenyataannya saya pernah sampai di Ipuh, Kecamatan Ipuh pada awalnya adalah bagian dari Kabupaten Bengkulu Utara, seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2003 tentang PembentukanKabupaten Mukomuko, maka kecamatan ini menjadi bagian dari Kabupaten Mukomuko.Semula Kecamatan Ipuh bernama Kecamatan Mukomuko Selatan (MMS), selanjutnya keluar Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko No. 16 Tahun 2008 Tentang Perubahan Nama Kecamatan Mukomuko Selatan menjadi Kecamatan Ipuh.

Konvoi Tim Ekspedisi di Bumi Sumatera, hari pertama didominasi hujan yang mengharuskan iring iringan kendaraan kami melambat karena jalan licin

Perjalanan itu bermula ketika tahun lalu (2014) saya terlibat dalam sebuah project yang mengharuskan saya dan Tim melakukan pekerjaan ke tempat ini. Di tempat yang jauh ini saya tempuh dengan 5 kali berganti sarana transportasi:

  1. Mobil : Rumah ke Juanda International Airport di Sidoarjo (SUB)
  2. Pesawat : SUB – CKG, transit CKG – TKG
  3. Mobil : Radin Inten II International Airport – Hotel di Bandar Lampung
  4. Mobil : Bandar Lampung Ke Bengkulu
Perjalanan darat yang kami tempuh mengharuskan Tim kami untuk melewati kota kota lain yang ada dalam ketentuan tugas berdasarkan panduan misi yang telah disepakati. Kota yang kami lewati diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Bandar Lampung
  2. Kota Bumi
  3. Muara Enim
  4. Lahat
  5. Pagar Alam
  6. Lahat
  7. Lubuk Linggau
  8. Curup
  9. Bengkulu
Perjalanan darat denggan menggunakan Small SUV 1.500 cc (Avanza yang didandani mirip SUV namun tetap saja terlihat terlalu kecil dan sama sekali jauh dari dimensi Real SUV) menempuh jarak 160 KM, perjalanan pulang pergi (Bengkulu – Ipuh – Bengkulu) kurang lebih menempuh 320 KM.

Rumah pengasingan Bung Karno (1938-1942) Jl. Sukarno-Hatta Bengkulu

Sebelum ke Ipuh, kami sempatkan mengunjungi Rumah pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu. Kami di sini hanya untuk melihat bukti sejarah. Kami tidak komentar tentang fakta masa lalu yang pernah terjadi di tempat ini. Tim kami adalah anak muda yang berjiwa nasionalisme, Hal itu terbukti pada bulan ulang tahun kemerdekaan kami sempatkan melihat bukti sejarah di kota ini.

Rumah Fatmawati Jl. Fatmawati Bengkulu, hanya berjarak 850m dari Rumah Bung Karno

Setelah mengunjungi tempat bersejarah di Bengkulu, kami melanjutkan perjalanan sesuai dengan schedule yang ditetapkan. Konvoi Tim Ekspedisi langsung menuju arah Kabupaten Mukomoko melewati jalan di depan Benteng Fort Marlborough.
Untuk sampai di Ipuh, jika Anda menggunakan pesawat komersial, setelah sampai di Bandara Internasional Fatmawati Soekarno, Anda bisa menggunakan taxi atau transportasi umum AKDP dengan rute Bengkulu- Argamakmur- Kuro Tidur – Ipuh – Argamakmur - Mukomuko.

Rute yang kami lalui didominasi jalan aspal Kelas IIIA, namun di beberapa titik terdapat jalan yang putus seperti foto di bawah ini.

Awalnya kami melewati tanjakan kecil, setelah turunan jalan menikung ke kanan. Setelah tikungan ke kanan inilah terdapat kejutan kecil yang mengharuskan mobil kami harus direm mendadak agar tetap bisa berada di jalan aspal yang tersisa.

Jalan putus pada lokasi yang tidak tepat. Lokasinya setelah tikungan, jika Anda tidak waspada maka akan sangat beresiko karena di sisi kiri dari jalan aspal ini adalah laut lepas.

Pemandangan lautan di sebelah kiri mirip dengan perjalanan dari denpasar menuju Gilimanuk. Atau jika Anda pernah ke Pulau Tidore, perjalanan dari Mareko ke Dermaga Rum viewnya mirim mirip dengan itu. Jalan yang harus dilalui untuk sampai ke Ipuh bisa ditempuh dari Jalan Jl. Lintas Barat Sumatera di Bengkulu menuju Mukomuko, berlanjut dari Mukomuko dan Jalan menuju Padang.

Perjalanan menuju Ipuh dari Bengkulu didominasi pemandangan laut lepas (Samudera Hindia) di sisi kiri, jalanan masih tergolong sepi sehingga kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan 70-80 KPH. Namun harus tetap waspada, untuk mengantisipasi kondisi jalan di depan yang sangat unpredictablei. Terkadang setelah tanjalan ada jalan yang longsor, atau juga kondisi jalan putus sebelah ruasnya setelah tikungan. Kondisi jalan sama sekali tidak terprediksi, harus ekstra waspada agar tetap tanggap terhadap situasi darurat.


Topografinya cenderung datar, terdapat beberapa gundukan ringan dan tanjakan serta turunan ringan. Kondisi di sisi kanan jalan didominasi hamparan perdu dan tanaman liar, sesekali akan melewati pemukiman penduduk, kebun sawit, dan padang rumput yang seakan tanpa batas.

Akhirnya kami sampai di Ipuh, perjalanan cukup menyenangkan. Meskipun beberapa kali kami temui kejutan kejutan kecil namun secara umum kami tetap menikmatinya.

Ibukota Kecamatan adalah Medan Jaya dan kantor kecamatan juga terletak di desa tersebut. Jumlah desa di Kecamatan Ipuh ada 16 desa. Secara geografis Kecamatan Ipuh terletak di bagian selatan Kabupaten Mukomuko.  Wilayah utara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Rumbai, bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Air Rami, bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Malin Deman, sedangkan bagian barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Luas Kecamatan Ipuh adalah 198,11 km2 atau 4,91 persen dari luas Kabupaten Mukomuko. Berdasarkan data Pendataan Desa 2014, penduduk Kecamatan Ipuh pada tahun 2014 berjumlah 22.054 jiwa, terdiri dari 11.113 laki-laki dan 10.941 perempuan. Rasio jenis kelamin 102, ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan di Kecamatan Ipuh, terdapat 102 orang penduduk laki-laki.

Sebaran penduduk menurut desa menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Ipuh tidak merata tersebar dalam 16 desa.  Penduduk terbanyak berada di Desa Sibak yaitu sebanyak 5.789 jiwa, sedangkan paling sedikit berada di Desa Tanjung Medan dengan jumlah penduduk sebanyak 321 jiwa.

Pada rute pulang, saya pinda ke mobil belakang, karena sudah tidak terlalu antusias dan penasaran dengan kondisi alam yang masih baru pertama saya lihat. Cenderung ingin fukus pada jalan dan mengekor dengan aman.

Perjalanan pulang menjadi menyenangkan sekaligus melelahkan. Namun Tim harus tetap fokus untuk dapat tiba di Kota Bandar Lampung besok pagi. Kami tak lagi bermanufer, kami hanya berjalan stabil dan cenderung pelan, kecepatan rata-rata hanya sekitar 60 KPH dengan tetap menjaga jarak aman dengan mobil Tim kami.

Dalam perjalanan pulang menuju Kota Bandar Lampung, kami harus melewati kota-kota berikut ini:

  1. Ipuh
  2. Bengkulu
  3. Manna
  4. Krui (Tanjuang Setia Beach)
  5. Taman Nasional Bukit Barisan
  6. Kota Agung
  7. Pringsewu
  8. Bandar Lapung
Perjalanan Pulang, berangkat dari Bengkulu pagi (Kamis 14 08 14 jam 08:30) melalui Jalan Lintas Barat menuju Kota Manna berjarak 143 KM. Kami harus menyelesaikan misi di kota kecil ini. Tugas kami selesaikan dalam 3-4 jam. Setelah itu kami istirahat 1-2 jam dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Krui.

Sebelum perjalanan pulang dan misi dituntaskan, kami harus mempersiapkan diri dan kendaraan. Karena berdsarkan informasi dari anggota Tim, setelah ini rute yang dilalui hanya hutan dan kami akan berkendara semalaman di kegelapan.

Sayangnya, panorama indah ini tidak bisa kami nikmati. Karena hari sudah hampir gelap dan Tim harus segera melanjutkan perjalanan menuju Bandar Lampung

Sampai di Krui hari sudah senja. Kami berhenti untuk makan dan mengisi bahan bakar.  Rute berikutnya adalah Perjalanan uji nyali: start jam 17:15 (Kamis, 14 08 14). Setelah itu Tim kembali melanjutkan perjalanan menembus belantara hutan bukit barisan berpayung langit kelam dan udara dingin yang menyertai, sesekali terdengah deburan ombak laut samudera hindia yang menghantam tebing di bawah jalan yang kami lewati.

Pemandangan indah tentang samudera, ombak, dan pemandangan alam yang menggoda hanya ada dalam hayalan. Karena sejauh mata memandang yang terlihat hanya gelap. Sorot lampu mobil kecil ini seolah meredup dengan jarak pandang terbatas tertelan gelapnya malam yang terasa sangat panjang itu.


Berjuta cerita tentang ketakjuban kami akan alam dan makhluk liar penghuni hutan ciptaan Allah yang membuat nyali kami ciut. Rasa cemas, ragu, dan nyali yang pas pasan soelah menyertai sepanjang perjalanan dengan rute asing yang penuh kejadian tak terduga.

Sepanjang rute malam kami hanya temui beberapa mobil pribadi, selebihnya hanya truck pengangkut barang yang berjalan lambat dan sesekali berhenti di tanjakan di ujung tikungan karena harus bergantian lewat dengan truk dari arah berlawanan karena jalan sempit. Setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya pada jam 04:27 (Jumat, 15 08 14) kami sampai di Kota Bandar Lampung.

Misi selesai, perjalanan lancar, kami kembali berkumpul dengan Tim lainya yang sempat menyebar di wilayah Sumatera selama satu minggu. Alhamdulillah atas keselamatan dan kesehatan yang senantiasa terjaga.

PRIORITY 2014