Selasa, 22 Desember 2015

Merge Beberapa File Excel dalam satu Sheet

Tulisan ini hanya untuk mengingat ingat saja jika suatu saat nanti saya lupa. Bagi pembaca yang kebetulan memerlukannya silahkan diaplikasi. Semoga membantu proses verifikasi data dari pada copy paste manual akan membutuhkan waktu lebih lama.

1. Pada Tab DEVELOPER klick Insert > Command Buttom

2. Jika berhasil akan tampil seperti ini:

3. Tekan Alt + F11

4. Copy tag berikut ini, lalu paste pada sheet code:


Sub mergeAllworkbooks()
    Dim MyPath As String, FilesInPath As String
    Dim MyFiles() As String
    Dim SourceRcount As Long, FNum As Long
    Dim mybook As Workbook, BaseWks As Worksheet
    Dim sourceRange As Range, destrange As Range
    Dim rnum As Long, CalcMode As Long

   ' Change this to the path\folder location of your files.

    MyPath = "C:\Documents and Settings\My Documents\Audit Inv 2015\PN- MUTASI 2"
    ' Add a slash at the end of the path if needed.

    If Right(MyPath, 1) <> "\" Then
        MyPath = MyPath & "\"

    End If

    ' If there are no Excel files in the folder, exit.

    FilesInPath = Dir(MyPath & "*.xl*")
    If FilesInPath = "" Then
        MsgBox "No files found"
        Exit Sub

    End If

    ' Fill the myFiles array with the list of Excel files

    ' in the search folder.

    FNum = 0

    Do While FilesInPath <> ""

        FNum = FNum + 1

        ReDim Preserve MyFiles(1 To FNum)

        MyFiles(FNum) = FilesInPath

        FilesInPath = Dir()

    Loop

    ' Set various application properties.

    With Application
        CalcMode = .Calculation
        .Calculation = xlCalculationManual
        .ScreenUpdating = False
        .EnableEvents = False
    End With

    ' Add a new workbook with one sheet.

    Set BaseWks = Workbooks.Add(xlWBATWorksheet).Worksheets(1)
    rnum = 1

    ' Loop through all files in the myFiles array.

    If FNum > 0 Then
        For FNum = LBound(MyFiles) To UBound(MyFiles)
            Set mybook = Nothing
            On Error Resume Next
            Set mybook = Workbooks.Open(MyPath & MyFiles(FNum))
            On Error GoTo 0

            If Not mybook Is Nothing Then
                On Error Resume Next

                ' Change this range to fit your own needs.

                With mybook.Worksheets(1)
                    Set sourceRange = .Range("A1:K200")

                End With

                If Err.Number > 0 Then

                    Err.Clear

                    Set sourceRange = Nothing

                Else

                    ' If source range uses all columns then

                    ' skip this file.

                    If sourceRange.Columns.Count >= BaseWks.Columns.Count Then

                        Set sourceRange = Nothing

                    End If

                End If

                On Error GoTo 0

                If Not sourceRange Is Nothing Then

                    SourceRcount = sourceRange.Rows.Count

                    If rnum + SourceRcount >= BaseWks.Rows.Count Then
                         MsgBox "There are not enough rows in the target worksheet."
                        BaseWks.Columns.AutoFit
                        mybook.Close savechanges:=False
                        GoTo ExitTheSub

                    Else
                        ' Copy the file name in column A"
                        With sourceRange
                            BaseWks.Cells(rnum, "A").Resize(.Rows.Count).Value = MyFiles(FNum)
                           
                        End With

                        ' Set the destination range.

                        Set destrange = BaseWks.Range("B" & rnum)

                        ' Copy the values from the source range

                        ' to the destination range.

                        With sourceRange
                                Set destrange = destrange.Resize(.Rows.Count, .Columns.Count)
                                       
                                           
                        End With

                        destrange.Value = sourceRange.Value

                        rnum = rnum + SourceRcount

                    End If

                End If

                mybook.Close savechanges:=False

            End If

        Next FNum

        BaseWks.Columns.AutoFit

    End If

ExitTheSub:

    ' Restore the application properties.

    With Application

        .ScreenUpdating = True

        .EnableEvents = True

        .Calculation = CalcMode

    End With

End Sub


5. Click run atau F5 setelah menyesuaikan direktory data sourch, dan jumlah row yang akan dicopy

Minggu, 15 November 2015

Explore de Swarnadwipa - Part 3

7Tujuh hari jelajah Bumi Andalas bagian selatan

Melanjutkan Explore de Swarnadwipa - Part 2 yang sudah setahun berlalu. Sebuah Ekspedisi Lintas Sumatera menempuh jarak lebih dari 2.000 km. Seperti yang pernah saya tukis sebelumnya, sepertinya garis nasip akan membawa kita kemanapun, bisa ke tempat yang baru atau mengulang tempat tempat yang pernah kita kunjungi.



Rute tahun ini tidak sejauh tahun lalu, karena kondisi beberapa kota sedang dilanda kabut asap dari pembakaran lahan yang tidak terkendali. Lagi lagi base camp kami adalah di Kota Bandar Lampung, hari jumat tanggal 18 September 2015 tim Ekspedisi berangkat dari Surabaya (SUB) menuju Bandar Lampung (TKG).

Perjalanana dari Bandara Radin Inten II menuju base camp di Kota Bandar Lampung


Hari sabtu pagi sampai sore semua anggota tim ekspedisi dan tim supporting melakukan meeting koordinasi dan perencanaan rute. Jumlah tim ekspedisi kali ini ada 13 orang terbagi dalam 3 rute utama. Setelah selesai melakukan meeting koordinasi dan perencanaan rute semua anggota tim langsung melakukan persiapan dan beristirahat sejenak sebelum perjalanan malam hari yang akan ditempuh. Sekitar jam 19:45 konvoi mobil tim ekspedisi mulai bergerak meninggalkan kota Bandar Lampung menuju Kota Baturaja.


Dan perjalanan malampun dimulai
1Rute hari pertama:
Bandar Lampung
Kota Bumi
Bukit Kemuning
Martapura
Baturaja

Sampai Baturaja hampir jam 1 dini hari. Karena sudah lelah dan mata mulai redup jadi langsung ke hotel

Langsung check in, istirahat untuk menghimpun tenaga buat rute esok
2Rute hari kedua:
Baturaja
Belitang
Padang Suku
Way Madang
Muara Dua
Danau Ranau
Pulau Beringin
Kisam
Martapura
Lengkiti
Batumarta
Baturaja

Danau ranau - Sumatera Selatan

3Rute hari ketiga:
Baturaja
Martapura
Bukit Kemuning
Kotabumi



4Rute hari keempat:


Bertemu dengan truck pengangkut gajah saat perjalanan malam menempuh rute Kotabumi - Liwa.

Kotabumi
Fajar Bulan
Liwa
Lokasi kota Liwa cukup unik, dikelilingi hutan Taman Nasional Bukit Barisan dengan panorama alam yang menakjubkan.

Krui
Sepanjang jalur krui menuju pasar minggu dipenuhi pohon kelapa di kanan dan kiri jalan

Tahun ini proyek jalan antar kota ini sudah dalam progres pengerjaan, teringat ketika pada tahun lalu saya dan Tim Tour deAndalas 2014 melewati jalan ini masih dalam keadaan tanah berdebu yang penuh lubang di tengah malam dengan sedikit penerangan. 

Pasar Minggu
Daya Murni
Dente
Negara Ratu
Baradatu
Bahuga
Sopoyono
Mesuji
Gedung Aji
Muara Tenang
Lambu Kibang
Kotabumi

5Hari kelima:
Kotabumi
Bandar Lampung

6Hari keenam:
Libur, istirahat sambil memulihkan stamina dan menyelaraskan hati, fikiran, dan perbuatan.

7Hari ketujuh:
Bandar Lampung
Bandar Jaya
Purbolinggo
Gayabaru
Metro
Kalianda
Sidomulyo
Ketapang
Sribawono
Pringsewu

Pringsewu, sebuah kabupaten baru di Provinsi Lampung sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus.

Talang Padang
Kota Agung
Bangun Rejo
Bandar Lampung

Spot terbaik yang sempat kami kunjungi:
Tanjung Setia Beach

Lokasi Desa Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung

Terletak di sebelah selatan kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Bandar Lampung. Pantai tanjung setia terbentang di sepanjang Pantai Barat, Provinsi Lampung, yang berada di dekat dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, berlokasi sekitar 273 Km atau menempuh perjalanan hingga 6-8 jam dari Airport Radin Inten II Tanjung Karang (TKG) Bandar Lampung. Pantai tanjung setia ini merupakan pantai yang berada di jalur arus besar Samudera Hindia yang menjadikan pantai memiliki ombak yang relatif konstan.  Menjadi salah satu pantai yang masih jarang dikunjungi orang membuat pantai ini sebagai  salah satu pantai yang disebut mutiara tersembunyi serta faktor lokasinya yang terpencil namun cukup strategis.

Pantai Pasir Putih



Pantai ini adalah pintu masuk terdekat jika Anda akan menyeberang menuju Pulau Condong Sulah. Terletak sekitar 5KM dari Pelabuhan Panjang Kota Bandar Lampung.
Terdapat beberapa kapal motor yang sandar menunggu calon penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Condong Sulah. Selai kapal motor juga terdapat persewaan kano khusus hanya untuk digunakan disekitar pantai.

Pulau Condong Sulah


Pulau Condong Sulah terletak 1 km dari jalan lintas Bandar Lampung – Bakauheni.  Pulau ini memiliki potensi alam relatif masih asli, bentuk pulau seperti kerucut mirip kubah dimana seluruh lereng dan permukaan bukit dipenuhi oleh vegetasi hutan pantai.Transportasi antara pulau dan daraan Pantai Pasir Putih hanya sekitar 15 menit menggunakan kapal motor yang tersedia setiap saat.   Ada dua Cottage dan satu CafĂ© tersedia bagi pengunjung. Kegiatan berkemah juga cocok dilakukan dit tempat yang alami ini, apalagi letak pulau tidak jauh dari Kota Bandar Lampung

Pantai Klara



Pantai Klara dapat ditempuh sekitar 90 menit berkendara dengan mobil pribadi dari Kota Bandar Lampung. Rute yang dilewati adalah jalan aspal yang ada beberapa kerusakan di titik titik tertentu namun secar keseluruhan tidak menyulitkan ditembuh bahkan bagi yang baru pertama kali melewati jalur ini. 
Pulau Pahawang



Akses terdekat menuju Pulau Pahawang adalah dari Pantai Klara yang dapat ditempuh sekitar 90 menit dari Kota Bandar Lampung. Terletak di Kecamatan Punduh Padada, Kabupaten Pasawaran, Lampung Selatan. Pulau ini terbagi menjadi dua yakni Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil.

Pulau Pahawang menyimpan banyak keindahan. Pemandangan yang indah, bukit pepohonan yang hijau, pasir pantai yang berwarna putih, air laut yang jernih dan segar dapat Anda nikmati di pulau ini. Sangat cocok bagi Anda yang suka bersnokeling. Bahkan di Pulau Pahawang Kecil terdapat satu jembatan alami yang disebut dengan Tanjung Putus. Tanjung Putus menghubungkan antara Pulau Tanjung Putus dengan Pulau Pahawang Kecil. Tanjung Putus hanya dapat terlihat saat air laut surut karena saat air laut pasang, jembatan alami ini akan terendam air. Kawasan Tanjung Putus juga merupakan salah satu spot menyelam favorit bagi para pengunjung.

Pulau Kelagian



Pulau Kelagian juga bisa ditempuh dari Pantai Klara. Dari Bandar Lampung berkendara menuju Padang Cermin Pasawaran Lampung. Dari Pantai Klara kita bisa sewa boat untuk menuju pulau kelagian dengan jarak sekitar 20 menit mengunakan boat.

Aktivitas yang paling populer di pulau ini adalah snorkling, memancing atau hanya berjemur dipasir putih nya yg bersih serta sehalus butiran bedak  bayi dan juga pulau ini tak berpenghuni. Untuk snorkling bisa ambil spot di sekitar batu mandi disebrang kelagian, coral coralnya masih bagus dan utuh  serta belum terjamah, ikan ikan yang sangat bervariasi serta terdapat pula karang karang yang menyerupai tebing.

Teluk Kiluan


Perjalanan dari Bandar Lampung menuju Kiluan dapat ditempuh sekitar 4 jam menggunakan kendaraan pribadi. Rute menuju Teluk Kiluan melewati jalur menuju Pantai Klara hingga menemui persimpangan masuk pangkalan TNI AL. Di persimpangan itu ambil jalur ke kiri menuju pangkalan AL/Bumi Marinir/Punduhpidada (jika ke kanan akan ke arah Kedondong). Jalan terus hingga Pasar Bawang, di persimpangan pasar itu ambil jalur ke kanan hingga menemui persimpangan terakhir. Pada persimpangan terakhir ini ambil arah kiri, di mana terdapat gapura menuju Teluk Kiluan. 

Sesampainya di sana, tujuan selanjutnya adalah Kecamatan Punduh Pidada. Dari Padang Cermin sampai Punduh Pidada memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan kondisi jalan yang rusak parah. Selain itu tanjakan dan turunan merupakan tipikal rute tersebut. Tentu dengan kondisi medan yang semakin terjal dan rusak parah. Penunjuk jalan dengan tulisan “Teluk Kiluan” juga mudah dijumpai dari tempat tersebut. Kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan lagi, barulah sampai di Desa Bawang yang merupakan gerbang untuk menuju Teluk Kiluan.

priority 2015

Senin, 26 Oktober 2015

Buatlah semua mudah dan SIMPLE


Mungkin Anda sedang mengalaminya

Jika kita merasa bekerja lebih banyak tapi mendapatkan lebih sedikit dari yang seharusnya, maka perlu dievaluasi atas:
  1. Apakah cara kerjanya salah, sehingga pertambahan aktifitas tidak berpengaruh pada peningkatan pendapatan
  2. Apakah Anda berada di tempat yang salah, karena pengukuran kinerja tidak berdasarkan prestasi tapi kedekatan dengan atasan.

Jika sudah melakukan evaluasi pribadi dan menemukan hasil evaluasi yang akurat, maka Anda harus berani mengambil keputusan.

Jika hasilnya nomor 1 maka
  • Melakukan perubahan cara kerja dengan lebih efektif sehingga pertambahyan aktifitas kerja bisa berkorelasi positif terhadap pendapatan.
  • Jika sudah merubah cara tapi hasilnya masih tetap, maka sesungguhnya Anda hanya perlu bersabar karena semua pencapaian ada prosesnya. Tidak semua proses hidup bisa berjalan lancar dan instan seperti menyajikan kopi sachet.
  • Jika Anda sudah belajar bersabar tapi pendapatan tetap tidak meningkat, maka Anda harus belajar ikhlas dan tetap menjalani prosesnya dengan dengan antusias. Keikhlasan yang sebenar benarnya memang sulit diukur. Tapi paremeter dasarnya mudah diketahui. Jika Anda bekerja dengan rajin dan antusias dan melakukannya penuh kesungguhan dan sangat efektif tetapi tidak lagi memikirkan jumlah pendapatan yang diterima maka disitulah Anda bisa disebut sudah ikhlas. Yakin dan percaya, jika saatnya tiba Allah akan membukakan rejeki dari jalan yang tidak kita sangka sangka.
Jika hasilnya nomor 2 maka, Anda punya 3 pilihan
  • Tetap bekerja dengan ikhlas sesuai dengan criteria ikhlas diatas,
  • Memperbaiki diri dengan menjalin hubungan baik dan lebih dekat lagi dengan atasan,
  • Sudah saatnya anda memutuskan untuk keluar dari tempat kerja dan memulai mengembangkan diri menjadi Entrepreneur. Yakin dan percaya, jika Allah berkehendak maka akan dibukakan rejeki dari semua penjuru arah mata angin.

Tinggal dipilih, mudah, dan SIMPLE….!!!


priority

Rabu, 14 Oktober 2015

aLnevanza KEYnara Kartawardana

Kutipan cerita dua tahun lalu.



Tangga 14 oktober pagi dua tahun yang lalu, kami sedang berada di RSIA Husada Bunda Malang. Sedang harap-harap cemas menunggu kelahiran buah hati yang belum pernah terbayangkan raut wajahnya. Berjuta perasaan yang sulit terungkapkan mewarnai rasa hati yang bahagia tiada tara bercampur cemas kami alami pada waktu itu. Setelah menunggu seharian dan hari berganti malam, belum ada tanda-tanda bayi kami akan segera lahir. Karena bertepatan dengan malam hari raya Idul Adha, suara takbir sayup-sayup terdengar dari segala penjuru kota menambah sakral suasana tak terlupakan tersebut. Sampai pada akhirnya pada awal pergantian tanggal dari 14 menuju 15 Oktober 2015 lahirlah bayi kecil perempuan yang belum diresmikan namanya. Alhamdulillah ya Allah, telah lahir putri kami dalam keadaan sehat dan selamat. Selamat datang di dunia ini anakku, keyakinan kami akan masa depan lebih baik terpancar dari beningnya binar matamu. Amin.


Apa kabar Bebi K dan Mama Feba di Kota Malang?
InsyaAllah tiga hari lagi kita akan bersama lagi.

Selamat ulang tahun yang ke dua Bebi K, semoga sehat selamat dan selalu dilancarkan rejeki serta proses pertumbuhanmu menjadi balita ceria, anak yang cerdas dan periang, remaja yang cantik dan patuh pada ajaran Agama, dan manusia yang mampu memberi kontribusi positif pada dunia. Amin, Amin, Amin Ya Rabbal 'Alamin.


ditulis, dan diterbitkan dari kota Bandar Lampung untuk

ALNEVANZA KEYNARA KARTAWARDANA

priority

Jumat, 11 September 2015

Kunci Kebagahiaan itu hanya ada 2 (pilih salah satu)

(1) Punya banyak keinginan, dan dengan segala potensi yang dimiliki mampu memenuhinya dengan cepat.


(2) Punya banyak keinginan, tetapi hanya fokusnya pada sesuatu yang benar-benar menjadi kebutuhan.




Intinya: Jika otak memberikan signal-signal kuat tentang daftar keinginan yang harus dipenuhi, maka hati harus segera merespon dan mengelolanya, kemudian menyederhanakannya dan memunculkan data-data tentang sesuatu yang benar-benar dibutuhkan.

Gelas Berisi Air


Banyak sekali tema tentang filosofi gelas setengah penuh, atau gelas setengah kosong yang di bahas di beberapa artikel dan media on line. Kali ini saya akan menghadirkan sudut pandang yang berbeda dari tema tersebut.

Fokus pada gambar di atas, sengaja saya isi dengan 60% air. Apakah kondisi gelas tersebut setengah penuh? Atau setengah kosong? Mungkin jawaban tepatnya secara matematis adalah gelas tersebut 60% berisi air, sedangkan sisanya sekitar 40% berisi udara. Tapi jawaban itupun tidak sepenuhnya benar, karena dalam airpun bisa jadi terdapat kandungan udara. Baiklah lupakan seberapa banyak airnya, kita fokus pada gelas diatas setengahnya berisi air.

Mereka yang menyebutnya sebagai gelas setengah penuh berarti adalah pribadi yang optimis dan bersyukur, karena mereka melihat dari sudut pandang penuhnya bukan dari kurangnya. Namun menurut saya jika ada yang berpendapat gelas tersebut setengah kosong bukan berarti mereka golongan orang yang pesimis. Bahkan menurut saya tidak ada kaitan antara filosofi gelas setengah penuh, atau setengah kosong ini dengan optimis atau tidak.

Bisa jadi mereka yang menyebutnya sebagai gelas setengah kosong punya pendapat bahwa mereka melihat dari kurangnya. Dari kekurangan itu mereka akan terpicu semangatnya untuk bisa membuatnya penuh. Dengan cara pandang yang demikian berarti mereka yang mengatakan gelas setengah kosong juga bisa disebut orang yang optimis, malah menurut saya sangat optimis.
Selain optimis, golongan ini juga mereka yang rendah hati karena mau mengakui bahwa gelasnya setengah kosong. Jadi mereka mau menerima masukan dan hal-hal baru demi kebaikan dan kemajuan yang ingin mereka capai.

Inti dari pembahasan saya kali ini hanya ingin membuka sudut pandang lain tentang tema tersebut. Jika penulis lain punya pandangan yang berbeda tentang hal tersebut sah-sah saja. Karena menurut saya perbedaaan adalah sebuah keberagaman yang indah. Perbedaan tidak perlu menjadi bahan pemicu perdebatan, perbedaan yang dikelola baik malah bisa menjalin keselarasan dengan saling melengkapi.


PRIORITY

Senin, 07 September 2015

Seperti sedang tersesat entah dimana

Mobil cepet terdampar di jalan rusak yang mirip makadam -John Loudon McAdam (1756 - 1836)- itu rasanya seperti tersesat.

Beberapa minggu yang lalu saya ada perjalanan ke daerah kejayan, pasuruan dengan tujuan mengantar paket spare part untuk sebuah pabrik minuman di sana. Berangkat dari malang masih pagi, dan setelah mengantar paket tepat siang hari. Dari kejayan bermaksud langsung ke Surabaya, coba-coba nyalakan gps bermaksud mencari jalan pintas yang tembus ke pasar Sukorejo. Sama si cewe penunggu gps, saya diarahkan belok kanan setelah beberapa km balik dari arah Kejayan.

Jalan yang saya lalui adalah jalan desa, ada beberapa lubang jalan ringan tapi masih bisa dihindari. Sepanjang jalan itu saya hanya berpapasan dengan beberapa mobil pribadi dan truck kecil (Colt Diesel) selebihnya hanya motor. Perjalanan cukup lancer melewati desa-desa dan hamparan sawah hijau, tapi beberapa saat setelah itu signal gps mulai putus. Dari situ arah navigasi saya sudah seperti ‘kapal bambu’ dan tidak lagi bisa mengandalkan GPS.


Tambah panic ketika jalan aspal yang awalnya layak tiba-tiba putus dan berubah menjadi jalan penuh lubang di kanan kiri. Dengan semangat yang tersisa aku terus maju meskipun hanya merambat pelan karena mobil ceper ini sebenarnya sudah dalam taraf tersesat jika harus terus berlama lama di jalan yang hamper mirip makadam ini. Kesabaranku berbuah hasil, setelah kurang lebih 2km akhirnya ketemu dengan jalan aspal baru. Aspal baru di pedesaan yang masih dipenuhi dengan pasir dan kerikil kecil tapi sudah lebih baik.


Dengan maksud ingin cepat sampai akhirnya aku pacu mobil kecil itu dengan kecepatan 50-60kpj. Sampailah dipersimpangan jalan entah menuju ke mana, dan akhirnya dari hasil tanya-tanya sok akrab sama bapak-bapak yang nongkrong di warung kopi kuputuskan untuk memilih belok kiri. Jalan itu sangat sempit, meskipun aspalnya relative mulus tapi harus bergantian jika berpapasan dengan kendaraan lain. Setelah beberapa km dari persimpangan tiba-tiba suasana hati merasa aneh. Jalannya kembali putus, banyak lubang di kanan kiri yang semakin tak beraturan. Mobil ceper ini kembali tersesat di pedalaman antah barantah. Mau putar balik tidak memungkinkan karena jalannya sempit. Jangankan putar balik ,mau berhenti pun kondisinya kurang aman (apa mungkin hanya perasaanku saja) Kanan kiri hanya ladang kering yang ditanami singkong. Sepi tidak ada kendaraan lain yang melintas.

Tidak ada pilihan lain kecuali terus maju, maju semester demi semester sambil terus waspada somoga gak ada masalah sama ban dan kolong gak sampai mentok. Akan sangat sayang jika sampai mentok ke bebatuan yang keras itu. Terkadang harus bejalan zig zag hanya untuk mencari permukaan yang agak rata dan menghindari kolong dari benturan benda keras. Lebih parah lagi jalannya menanjak, sesekali mobil FWD ini terasa slip roda depannya. Perasaan tambah gak karuan karena indicator bahan bakar mulai berkedip pertanda bensin di tangki tinggal seiprit. Tak tau masih berapa jauh jarak kedepan sampai di lalan aspal terdekat karena GPS sudah dari tadi mati.
Maksud hati ingin cari jalan pintas tapi malah terkendala jalan putus. Mungkin bukan salah jalannya, tapi mobilnya saja yang tidak cocok. Jalan seperti ini sebenarnya sering saya temui dalam perjalanan adventure di jawa maupun di sumatera. Tapi biasanya monbil yang saya gnakan adalam mobil standar (bukan ceper) atau sering juga pake SUV untuk adventure jarak jauh hanya untuk mengantisipasi kondisi jalur yang kadang sulit diprediksi. Pernah juga melintasi jalan berlumpur di musim hujan yang sewaktu waktu bisa berubah menjadi parit yang digenangi air penggunakan SJ410. Atau turun di lautan pasir kawasan Bromo menggunakan APV GX standar melintas dari Poncokusumo menuju Probolinggo.


Setelah berjuang entah berapa lama akhirnya saya sampai di jalan aspal mulus. GPS juga sudah mulai mendapatkan asupan signal yang bisa mengakses satelit. Ternyata itu adalah jalan yang ke kanan menuju Bangil, dan ke kiri menuju pasar Sukorejo. Setelah beberapa menit melaju dengan kecepatan 60-70kpj sampailah saya di pasar Sukorejo. Alhamdulillah bisa keluar dari ketersesatan dengan selamat dan kondisi mobil juga baik-baik saja, paling hanya permukaan ban yang agak grepes kena bebatuan. Langsung saja cari SPBU terdekat buat kasi minum mobil kecil ini agar tidak mati akibat dehidrasi.  Selanjutnya tinggal meluncur santai menuju kota Surabaya.