Kamis, 05 Oktober 2017

Sebuah Impian Wujudkan Kembali Kenangan Rumah Masa Kecil

Kenangan Masa Kecil Tentang Rumah Gaya Kolonialis Belanda

Disain Rumah Gaya Kolonialis Belanda mempunyai arti tersendiri bagi saya. Meskipin tampilanya terlihat biasa dan tidak seatraktif disain rumah jaman sekarang namun kesan wibawa tetap tersirat dari bentuk atap trapesium dan langit langit yang tinggi.

Hal ini mungkin terbawa dari kenangan masa kecil. Karena waktu masih kecil sampai remaja keluarga kami belum punya rumah dan tinggal berpindah pindah di rumah dinas tua peninggalan jaman belanda.

Ciri khas atap trapesium yang menurut pendapat saya pribadi sangat wibawa. Terdapat teras panjang kedepan sehingga mobil bisa lewat dibawahnya memberi keamanan saat harus turun dari mobil dalam kondisi hujan.

Seperti kenangan masa kecil, idealnya sebuah rumah menurut saya meskipun kecil harus ada halaman kosong di sisi depan belakang dan samping kanan kiri. Meskipun hanya tanah kosong yang ditumbuhi rumput namun sangat menyenangkan untuk sekedar bermain sepeda mengelilingi rumah di sore hari.







Disain Rumah Gaya Kolonialis Belanda versi Modern
Dari hitungan sederhana, butuh tanah dengan lebar minimal 12 meter untuk bisa mewujudkan konsep rumah kenangan masa kecil. Namun sekali lagi ini adalah lebar minimal, jika ingin luas tanah ideal paling tidak harus menpunyai lebar 15 meter, dan panjang ke belakang 30 meter.

Sekarang ini saat harga tanah terus naik, saya baru sadar bahwa mewujudkan kenangan masa kecil itu masih sangat mahal untuk kondisi kami saat ini.

Jika suatu saat Impian tentang Rumah Masa Kecil ini terwujud, kami berjanji akan menjahit Bendera Merah Putih terbaik dan akan kami kibarkan di atas tiang bendera terbaik yang kami miliki.

Jumat, 09 Juni 2017

Tempat Paling Asing

Pernahkah Anda berada padasuatu tempat yang asing. Sebuah tempat yang ke manapun anda melihat tidak akan pernah menemui orang, makhluk, atau benda yang anda pernah lihat sebelumnya. Kondisi yang membuat nyali di uji, mau maju bungung akan melangkah kemana, mau mundurpun sudah tidak mungkin.

Cebuah cerita tentang perjalanan di pedalaman Sumatera pada tahun 2015 silam. Saya sedikit kesulitan mengambarkan suasana pada saat itu. Karena butuh seribu kalimat narasi atau jutaan rangkaian kata yang belum tentu bisa mewakili kondisi sebenarnya.

Mungkin sebuah foto di bawah ini dapat bercerita sejuta kata, tentang kondisi keterasingan dan kesendirian ditempat yang signal HP saja tidak mampu menembusnya.